Bismillahirrahmanirrahiim.Alhamdulillah akhirnya setelah agak lama , malam ini saya dikasih kesempatan sama Yang Maha Memberi Kesempatan.Beberapa waktu kemarin saya sempat iseng-iseng menjelajah ke beberapa situs jejaring sosial yang berupa forum-forum yang membahas hal-hal tertentu. Sejauh ini saya sangat senang mengikuti berbagai diskusi di berbagai forum, meskipun terkadang saya hanya menyimak, maklum saya lebih sering online melalui handphone. Beberapa bahasan yang selalu berhasil menarik perhatian dan rasa penasaran saya adalah bahasan semisal olah raga beladiri dan diskusi antar kepercayaan.Nah, yang terakhir ini yang mau saya tulis. hehe..
Beberapa tahun belakangan saya memang sangat tertarik dengan interfaith studies alias studi lintas keimanan. Banyak hal yang sebenernya bikin saya sangat-sangat tertarik dengan kajian ilmu tersebut, tapi saya males nih nyebutinnya, soalnya bukan itu masalah yang mau saya bahas sekarang... hehehe.Saya sendiri sebenarnya awalnya sangat kepengen kuliah di jurusan perbandingan agama, kebetulan di kampus saya yang sekarang jurusan itu ada, dan masuk di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Tapi, Alhamdulillah, memang udah ketentuan Allah kalii yaa... saya akhirnya masuk ke Fakultas Ekonomi. Loh kok malahan jadi curhat tho...???Yoo, balik lagi ke cerita saya mengenai iseng-isengnya saya menjelajah dan menyimak forum-forum tersebut (baca:keagamaan dan antar kepercayaan). Waktu itu yang menjadi topik adalah masalah konversi kepercayaan (baca:agama) dari kepercayaan satu kepada kepercayaan yang lain, termasuk dari awalnya beragama menjadi agnostik atau bahkan ateis, maupun sebaliknya. Banyak anggota forum yang saat itu memberikan kesaksiannya yang macam-macam kayak kembang tujuh rupa... hehe. Banyak model deh pokoknya, saya pribadi sudah biasa membaca, mendengarkan ataupun menonton kesaksian orang-orang yang berpindah kepercayaan yang tentu ada sebab-sebab yang melatar belakanginya. Yaa.. entah itu dari saudara kita yang sebelumnya memiliki kepercayaan lain ke Islam (mualaf) ataupun saudara kita yang dari Islam berpindah pada kepercayaan lainnya (murtad).
Tapi jujur ada satu kesaksian yang menurut saya 'lucu' (pake tanda kutip) dari seorang yang mengaku bekas muslim. Beliau mengaku bahwa sebelumnya seorang yang memiliki latar yang taat dalam beragama. Memiliki pengetahuan yang di atas rata-rata dari kebanyakan umat muslim awam kebanyakan, termasuk kalau saya baca dari kesaksiannya, saya mah ga ada apa-apanya (ya iyaalahh... saya gitu loh, anak baru ngaji kemaren sore, pasti masih cetek pengetahuannya).Beliau mengaku melepaskan aqidah keislamannya menjadi seorang yang sama sekali tidak mempercayai Tuhan (Wow... Iblis, Lucifer atau apapun lah namanya aja masih mengakui keberadaan Tuhan). Salah satu argumennya yang membuat saya tertawa adalah kenapa Tuhan menciptakan neraka? Bukannya Tuhan itu Maha Baik? Kenapa yang berhak masuk surga hanya orang-orang yang beriman, taat dan mengikuti jalan tuntunanNya saja? (maksudnya di sini, yakni jikalau Muslim ya mengakui bahwa Islamlah satu-satunya jalan keselamatan dunia dan akhirat, selain Islam maka tidak akan selamat di akhirat. atau Jika ia seorang kristen maka dengan menerima dan mengikuti Yesus sajalah mendapat selamat, selain itu akan binasa, dsb.) Sedangkan di dunia ini ada banyak sekali orang yang tentu dianggap sebagai kafir (misalnya kita lihat contoh, jika sekarang populasi umat Muslim dunia saja (terlepas dari taat atau enggak), jumlahnya di bawah non muslim secara keseluruhan, dengan konsekuensi tentu mereka akan masuk neraka? kemudian konsep lahir dari fitrah tapi ortu membentuk mereka jadi kafir atau beriman? Trus beliau membayangkan, nanti orang-orang yang taat di dunia, yang beriman padaNya akan masuk surga yang penuh kenikmatan, dan mereka males-malesan di surga, ditemenin bidadari-bidadari kece, dsb. So intinya Tuhan itu nonsense...
Sobat, terkadang ada saudara kita yang bertanya, jika Allah itu Maha Baik, mengapa menciptakan neraka? Mengapa tidak masuk surga saja semua ummatnya? Mengapa harus ada neraka? Insya Allah mudah-mudahan kisah di bawah ini bisa sedikit membantu memberikan gambaran kepada kita.
JIKA ALLAH ITU MAHA PENYAYANG, KENAPA CIPTAKAN NERAKA????Ini kisah nyata..kisah seorang gadis, beragama IslamCeritanya begini, di sebuah negara yang melaksanakan hukum Islam, kadang-kadang pihak pemerintah menjalankan pemeriksaan atau razia mendadak di tempat-tempat perbelanjaan dan terkadang di tempat umum yang ramai lainnya, untuk memastikan para pegawainya menutup aurat.Saya tidak tahu pasti berapa jumlah denda yang dikenakan jika didapati melakukan kesalahan, tapi mereka yang ketahuan melanggar akan diberi teguran bagi kesalahan pertama, dan didenda jika didapati masih tidak mau mematuhi peraturan yang ditetapkan.Lazimnya dlm setiap operasi razia tersebut, seorang ustadz ditugaskan bersama dengan para petugas yang merazia. Tugasnya adalah untuk menyampaikan nasihat, karena hukuman dan denda semata-mata tidak mampu memberi kesan yang mendalam.Dalam satu insiden, ketika operasi razia yang dilaksanakan sekitar tahun 2005,seorang gadis yang bekerja di salah satu toko di Pasaraya Billion telah didapati melakukan kesalahan tidak menutup aurat. Maka dia pun kena denda.Setelah surat diberikan oleh pegawai, Ustadz ini pun memberi gadis itu nasihat, "setelah ini saya harap saudari insaf dan dapat mematuhi peraturan. Peraturan ni bukan semata-mata peraturan majlis perbandaran, tapi menutup aurat ini termasuk perintah Allah. Ringkasnya, kalau taat segala perintahNya, pasti Dia akan membalas dengan nikmat di syurga. Kalau derhaka tak mau patuhi perintahNya, takut nanti tak sempat bertaubat, bakal mendapat azab di neraka Allah. Tuhan Maha Penyayang, Dia sendiri tak mau kita masuk ke dalam neraka..."
Gadis tersebut yang dari awal berdiam diri dan hanya mendengarkan, tiba-tiba membentak, "KALAU TUHAN ITU BAIK, KENAPA BUAT NERAKA? Kenapa tidak menyediakan syurga saja buat mahluk-mahlukNya? Seperti itukah Tuhan yang disebut Maha Penyayang?"Mungkin dari tadi telinga gadis ini sudah 'panas', tak tahan dengar nasihat sang ustadz. Tentu saja, sudah hati panas dinasehati, kena denda pula gadis tadi.
Ustadz itu sempat kaget, “Bahaya anak ini. Kalau dibiarkan bisa rusak akidah dia.”Setelah habis gadis itu mengomel, ustadz pun jawab: "Dik, kalau Tuhan tidak buat neraka, saya tak mau jadi ustadz. Memang kamu pikir berapa besar gaji saya sekarang? Lebih baik saya jadi bandar judi, atau bandar narkoba. Hidup di sunia senag, dan setelah mati pun tidak akan risau sebab sudah dijamin masuk syurga.Mungkin kamu pun saya bisa culik dan jual jadi pelacur. Kalau kamu mau lari, saya bunuh saja kamu. Tak apa-apakan saya berbuat seperti itu? sebab neraka tidak ada. Tapi tidakGadis itu terkejut mendengar sang ustadz berkata seperti itu? Sedang dia terheran-heran dengan mukayang bingung.
Ustadz itu pun menjelaskan, "Masalah seperti tadi akan berlaku kalau Tuhan hanya sediakan syurga. Orang baik,orang jahat, semua masuk syurga. Maka apa guna jadi orang baik? Jadi orang jahat lebih senang kan? Manusia tak perlu lagi diuji sebab semua orang akan 'lulus' dengan cuma-cuma. Pembunuh akan bertemu orang yang dibunuh dalam syurga. Pencuri akan bertemu lagi dengan orang yang kecurian olehnya disyurga, setelah itu pencuri itu bisa mencuri lagi kalau dia mau. Tidak ada yang terima hukuman. Sebab tuhan yang seperti itu 'baik' (pake tanda kutip). Adakah tuhan seperti ini yang kita mau? Apakah kamu rasa tuhan yang seperti itu bertindak adil?" tanya ustadz."Ah..ya tidak adil kalau seperti itu. Orang jahat tidak bisa bebas terlepas seperti itu saja." Gerutu si gadis.Ustaz tersenyum dan bertanya lagi: "Bila tuhan yang seperti itu adalah tidak adil, boleh kah dianggap tuhan seperti itu baik?"Gadis itu terdiam.Ustaz mengakhiri kata-katanya: "Adik, saya memberi nasihat ini karena kasih sesama umat Islam. Allah itu Maha Penyayang, tapi Dia juga Maha Adil. Sebab itu neraka perlu ada. Untuk menghukum hamba-hambaNya yang durhaka, yang menzalimi diri sendiri dan juga orang lain.Saya rasa kamu sudah mengerti sekarang. Kita sedang diuji di dunia ini, siapakah diantara kita yang baik amalnya. Jasad kita bahkan segala-galanya milik Allah, maka bukan HAK kita untuk berpakaian sesuka hati kita. Ingatlah; semuanya dipinjamkan olehNya, sebagai amanah dan ujian..semoga kita dapat bersabar dalam mentaati segala perintahNya, untuk kebaikan diri kita juga. "
Semoga ini menjadi renungan bagi semua, terutama bagi diri saya sendiri, bagi kita maupun saudara-saudara kita yang menukar aqidahnya karena kebelum-mengertiannya akan hikmah disetiap apa yang ditentukan Allah, hikmah dan kebaikan disetiap hukum Allah, maupun karena mengikuti hawa nafsu dan kesombongan. Atau saudara-saudara kita yang juga rela menukar akidah hanya karena iming-iming 'kelebih-kemudahan dalam beribadah', sampai 'kelebih-mudahan masuk surga' jika masuk agama selain Islam. Jujur, itu adalah hak mereka, dan merupakan hak kita juga jika kita hendak berpindah dan menukar aqidah kita dengan selain Islam. Tak ada yang melarang, bahkan Allah dengan tegas berfirman, bahwa TAK ADA PAKSAAN DALAM BERAGAMA (ISLAM), KARENA TELAH JELAS MANA JALAN YANG BENAR DAN YANG SESAT, atau dengan firmanNya, BARANGSIAPA INGIN BERIMAN MAKA HENDAKLAH IA BERIMAN, DAN YANG MAU KAFIR HENDAKNYA KAFIR!. Tapi itu semua tentu dengan peringatan bahwa, BARANGSIAPA MENCARI DIIN SELAIN ISLAM, MAKA SEKALI-KALI TIDAK AKAN DITERIMA (AMAL) DARINYA, DAN DIA DI AKHIRAT TERMASUK GOLONGAN ORANG-ORANG YANG MERUGI.Tapi yakinlah, jika kita seperti itu (murtad), maka Allah akan mengganti kita dengan kaum yang lebih dicintaiNya dan kaum tersebut lebih mencintaiNya. Jujur, saya sebelumnya paling menghindari bahasan ini dibahas di media umum meskipun saya sangat tertarik, saya berusaha menghindarinya, tapi kadang saya sedih melihat melihat fakta, bahwa ternyata begini lho keadaan umat, begini lho keadaan kita dan saudara-saudara kita:
25 Juta Muslim murtad antara tahun 1950-2004 berdasar 3 sumber resmi:Pemerintah Demokrasi, Pihak Islam & Pihak Kristen dengan sedikit perbedaan jumlah.Ini baru yang tercatat, bagaimana dengan yang tidak tercatat?Berapa jumlah saudara kita yang murtad antara 2005-2012?Berapa jumlah saudara kita yang murtad sebelum tahun 1950?Berapa jumlah murtadin di negara lain? Afrika, Malaysia, lainnya?Belum termasuk yang terpengaruh Liberal dan Pluralisme secara sembarangan, lalu berani berkata semua agama sama?Berapa jumlah Islam yang setengah hati terpengaruh media massa?Berapa jumlah muslim yang tak yakin dengan Islam?Berapa Jumlah "Islam Keturunan"?
Hak kita untuk membela diri & keturunan kita!Hidupkan KEWAJIBAN dakwah setiap individu muslim...Sampaikan dengan hikmah & cara yang baik....
Wallahu'alam. Mohon maaf lahir batin. Semoga Allah memberikan kita taufiq dan hidayahNya untuk tetap berada dalam agama yang lurus, berada dalam ketaatan, dan memberi kita khusnul khatimah...
sekali lagi mohon maaf lahir dan bathin.
Beberapa tahun belakangan saya memang sangat tertarik dengan interfaith studies alias studi lintas keimanan. Banyak hal yang sebenernya bikin saya sangat-sangat tertarik dengan kajian ilmu tersebut, tapi saya males nih nyebutinnya, soalnya bukan itu masalah yang mau saya bahas sekarang... hehehe.Saya sendiri sebenarnya awalnya sangat kepengen kuliah di jurusan perbandingan agama, kebetulan di kampus saya yang sekarang jurusan itu ada, dan masuk di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Tapi, Alhamdulillah, memang udah ketentuan Allah kalii yaa... saya akhirnya masuk ke Fakultas Ekonomi. Loh kok malahan jadi curhat tho...???Yoo, balik lagi ke cerita saya mengenai iseng-isengnya saya menjelajah dan menyimak forum-forum tersebut (baca:keagamaan dan antar kepercayaan). Waktu itu yang menjadi topik adalah masalah konversi kepercayaan (baca:agama) dari kepercayaan satu kepada kepercayaan yang lain, termasuk dari awalnya beragama menjadi agnostik atau bahkan ateis, maupun sebaliknya. Banyak anggota forum yang saat itu memberikan kesaksiannya yang macam-macam kayak kembang tujuh rupa... hehe. Banyak model deh pokoknya, saya pribadi sudah biasa membaca, mendengarkan ataupun menonton kesaksian orang-orang yang berpindah kepercayaan yang tentu ada sebab-sebab yang melatar belakanginya. Yaa.. entah itu dari saudara kita yang sebelumnya memiliki kepercayaan lain ke Islam (mualaf) ataupun saudara kita yang dari Islam berpindah pada kepercayaan lainnya (murtad).
Tapi jujur ada satu kesaksian yang menurut saya 'lucu' (pake tanda kutip) dari seorang yang mengaku bekas muslim. Beliau mengaku bahwa sebelumnya seorang yang memiliki latar yang taat dalam beragama. Memiliki pengetahuan yang di atas rata-rata dari kebanyakan umat muslim awam kebanyakan, termasuk kalau saya baca dari kesaksiannya, saya mah ga ada apa-apanya (ya iyaalahh... saya gitu loh, anak baru ngaji kemaren sore, pasti masih cetek pengetahuannya).Beliau mengaku melepaskan aqidah keislamannya menjadi seorang yang sama sekali tidak mempercayai Tuhan (Wow... Iblis, Lucifer atau apapun lah namanya aja masih mengakui keberadaan Tuhan). Salah satu argumennya yang membuat saya tertawa adalah kenapa Tuhan menciptakan neraka? Bukannya Tuhan itu Maha Baik? Kenapa yang berhak masuk surga hanya orang-orang yang beriman, taat dan mengikuti jalan tuntunanNya saja? (maksudnya di sini, yakni jikalau Muslim ya mengakui bahwa Islamlah satu-satunya jalan keselamatan dunia dan akhirat, selain Islam maka tidak akan selamat di akhirat. atau Jika ia seorang kristen maka dengan menerima dan mengikuti Yesus sajalah mendapat selamat, selain itu akan binasa, dsb.) Sedangkan di dunia ini ada banyak sekali orang yang tentu dianggap sebagai kafir (misalnya kita lihat contoh, jika sekarang populasi umat Muslim dunia saja (terlepas dari taat atau enggak), jumlahnya di bawah non muslim secara keseluruhan, dengan konsekuensi tentu mereka akan masuk neraka? kemudian konsep lahir dari fitrah tapi ortu membentuk mereka jadi kafir atau beriman? Trus beliau membayangkan, nanti orang-orang yang taat di dunia, yang beriman padaNya akan masuk surga yang penuh kenikmatan, dan mereka males-malesan di surga, ditemenin bidadari-bidadari kece, dsb. So intinya Tuhan itu nonsense...
Sobat, terkadang ada saudara kita yang bertanya, jika Allah itu Maha Baik, mengapa menciptakan neraka? Mengapa tidak masuk surga saja semua ummatnya? Mengapa harus ada neraka? Insya Allah mudah-mudahan kisah di bawah ini bisa sedikit membantu memberikan gambaran kepada kita.
JIKA ALLAH ITU MAHA PENYAYANG, KENAPA CIPTAKAN NERAKA????Ini kisah nyata..kisah seorang gadis, beragama IslamCeritanya begini, di sebuah negara yang melaksanakan hukum Islam, kadang-kadang pihak pemerintah menjalankan pemeriksaan atau razia mendadak di tempat-tempat perbelanjaan dan terkadang di tempat umum yang ramai lainnya, untuk memastikan para pegawainya menutup aurat.Saya tidak tahu pasti berapa jumlah denda yang dikenakan jika didapati melakukan kesalahan, tapi mereka yang ketahuan melanggar akan diberi teguran bagi kesalahan pertama, dan didenda jika didapati masih tidak mau mematuhi peraturan yang ditetapkan.Lazimnya dlm setiap operasi razia tersebut, seorang ustadz ditugaskan bersama dengan para petugas yang merazia. Tugasnya adalah untuk menyampaikan nasihat, karena hukuman dan denda semata-mata tidak mampu memberi kesan yang mendalam.Dalam satu insiden, ketika operasi razia yang dilaksanakan sekitar tahun 2005,seorang gadis yang bekerja di salah satu toko di Pasaraya Billion telah didapati melakukan kesalahan tidak menutup aurat. Maka dia pun kena denda.Setelah surat diberikan oleh pegawai, Ustadz ini pun memberi gadis itu nasihat, "setelah ini saya harap saudari insaf dan dapat mematuhi peraturan. Peraturan ni bukan semata-mata peraturan majlis perbandaran, tapi menutup aurat ini termasuk perintah Allah. Ringkasnya, kalau taat segala perintahNya, pasti Dia akan membalas dengan nikmat di syurga. Kalau derhaka tak mau patuhi perintahNya, takut nanti tak sempat bertaubat, bakal mendapat azab di neraka Allah. Tuhan Maha Penyayang, Dia sendiri tak mau kita masuk ke dalam neraka..."
Ustadz itu sempat kaget, “Bahaya anak ini. Kalau dibiarkan bisa rusak akidah dia.”Setelah habis gadis itu mengomel, ustadz pun jawab: "Dik, kalau Tuhan tidak buat neraka, saya tak mau jadi ustadz. Memang kamu pikir berapa besar gaji saya sekarang? Lebih baik saya jadi bandar judi, atau bandar narkoba. Hidup di sunia senag, dan setelah mati pun tidak akan risau sebab sudah dijamin masuk syurga.Mungkin kamu pun saya bisa culik dan jual jadi pelacur. Kalau kamu mau lari, saya bunuh saja kamu. Tak apa-apakan saya berbuat seperti itu? sebab neraka tidak ada. Tapi tidakGadis itu terkejut mendengar sang ustadz berkata seperti itu? Sedang dia terheran-heran dengan mukayang bingung.
Ustadz itu pun menjelaskan, "Masalah seperti tadi akan berlaku kalau Tuhan hanya sediakan syurga. Orang baik,orang jahat, semua masuk syurga. Maka apa guna jadi orang baik? Jadi orang jahat lebih senang kan? Manusia tak perlu lagi diuji sebab semua orang akan 'lulus' dengan cuma-cuma. Pembunuh akan bertemu orang yang dibunuh dalam syurga. Pencuri akan bertemu lagi dengan orang yang kecurian olehnya disyurga, setelah itu pencuri itu bisa mencuri lagi kalau dia mau. Tidak ada yang terima hukuman. Sebab tuhan yang seperti itu 'baik' (pake tanda kutip). Adakah tuhan seperti ini yang kita mau? Apakah kamu rasa tuhan yang seperti itu bertindak adil?" tanya ustadz."Ah..ya tidak adil kalau seperti itu. Orang jahat tidak bisa bebas terlepas seperti itu saja." Gerutu si gadis.Ustaz tersenyum dan bertanya lagi: "Bila tuhan yang seperti itu adalah tidak adil, boleh kah dianggap tuhan seperti itu baik?"Gadis itu terdiam.Ustaz mengakhiri kata-katanya: "Adik, saya memberi nasihat ini karena kasih sesama umat Islam. Allah itu Maha Penyayang, tapi Dia juga Maha Adil. Sebab itu neraka perlu ada. Untuk menghukum hamba-hambaNya yang durhaka, yang menzalimi diri sendiri dan juga orang lain.Saya rasa kamu sudah mengerti sekarang. Kita sedang diuji di dunia ini, siapakah diantara kita yang baik amalnya. Jasad kita bahkan segala-galanya milik Allah, maka bukan HAK kita untuk berpakaian sesuka hati kita. Ingatlah; semuanya dipinjamkan olehNya, sebagai amanah dan ujian..semoga kita dapat bersabar dalam mentaati segala perintahNya, untuk kebaikan diri kita juga. "
Semoga ini menjadi renungan bagi semua, terutama bagi diri saya sendiri, bagi kita maupun saudara-saudara kita yang menukar aqidahnya karena kebelum-mengertiannya akan hikmah disetiap apa yang ditentukan Allah, hikmah dan kebaikan disetiap hukum Allah, maupun karena mengikuti hawa nafsu dan kesombongan. Atau saudara-saudara kita yang juga rela menukar akidah hanya karena iming-iming 'kelebih-kemudahan dalam beribadah', sampai 'kelebih-mudahan masuk surga' jika masuk agama selain Islam. Jujur, itu adalah hak mereka, dan merupakan hak kita juga jika kita hendak berpindah dan menukar aqidah kita dengan selain Islam. Tak ada yang melarang, bahkan Allah dengan tegas berfirman, bahwa TAK ADA PAKSAAN DALAM BERAGAMA (ISLAM), KARENA TELAH JELAS MANA JALAN YANG BENAR DAN YANG SESAT, atau dengan firmanNya, BARANGSIAPA INGIN BERIMAN MAKA HENDAKLAH IA BERIMAN, DAN YANG MAU KAFIR HENDAKNYA KAFIR!. Tapi itu semua tentu dengan peringatan bahwa, BARANGSIAPA MENCARI DIIN SELAIN ISLAM, MAKA SEKALI-KALI TIDAK AKAN DITERIMA (AMAL) DARINYA, DAN DIA DI AKHIRAT TERMASUK GOLONGAN ORANG-ORANG YANG MERUGI.Tapi yakinlah, jika kita seperti itu (murtad), maka Allah akan mengganti kita dengan kaum yang lebih dicintaiNya dan kaum tersebut lebih mencintaiNya. Jujur, saya sebelumnya paling menghindari bahasan ini dibahas di media umum meskipun saya sangat tertarik, saya berusaha menghindarinya, tapi kadang saya sedih melihat melihat fakta, bahwa ternyata begini lho keadaan umat, begini lho keadaan kita dan saudara-saudara kita:
25 Juta Muslim murtad antara tahun 1950-2004 berdasar 3 sumber resmi:Pemerintah Demokrasi, Pihak Islam & Pihak Kristen dengan sedikit perbedaan jumlah.Ini baru yang tercatat, bagaimana dengan yang tidak tercatat?Berapa jumlah saudara kita yang murtad antara 2005-2012?Berapa jumlah saudara kita yang murtad sebelum tahun 1950?Berapa jumlah murtadin di negara lain? Afrika, Malaysia, lainnya?Belum termasuk yang terpengaruh Liberal dan Pluralisme secara sembarangan, lalu berani berkata semua agama sama?Berapa jumlah Islam yang setengah hati terpengaruh media massa?Berapa jumlah muslim yang tak yakin dengan Islam?Berapa Jumlah "Islam Keturunan"?
Hak kita untuk membela diri & keturunan kita!Hidupkan KEWAJIBAN dakwah setiap individu muslim...Sampaikan dengan hikmah & cara yang baik....
Wallahu'alam. Mohon maaf lahir batin. Semoga Allah memberikan kita taufiq dan hidayahNya untuk tetap berada dalam agama yang lurus, berada dalam ketaatan, dan memberi kita khusnul khatimah...
sekali lagi mohon maaf lahir dan bathin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar